KOTA MALANG - Lima mahasiswa UB berhasil menemukan kombinasi antibiotik dari tiga tanaman lokal yang berpotensi untuk menggantikan Amoxicillin. Temuan yang mereka namakan Antibiotik Tri-Komoditi tersebut menggunakan tiga tanaman lokal yakni tanaman alang-alang, daun cemara pensil, dan rambut jagung.
Penelitian yang dilakukan Adilatunnisa Nur Indah Berliana dan anggota timnya yang terdiri dari Baiq Emalia Pebriatin, Yasmin Ainun Mardiyah, Moh. Adrian Barra Akbar, dan Maghfira Rahma Azizah ini dilatarbelakangi tingginya penggunaan Amoxicillin di masyarakat Indonesia.
Tim Antibiotik Tri-Komoditi
Berdasarkan Peta Pohon Industri (PPI) dan Bill of Materials yang disusun BPPT, hampir 90 persen bahan baku penyusun Amoxicillin berasal dari industri luar negeri, dimana hal tersebut mengakibatkan Indonesia menduduki peringkat ke-7 dari sepuluh besar negara pengimpor Bahan Baju Obat (BBO) pada tahun 2020. Selain itu, kebiasaan penggunaan obat Amoxicillin yang tinggi di masyarakat memunculkan kemungkinan adanya resistensi bakteri terhadap Amoxicillin.
“Antibiotik yang dibuat dari tanaman Alang-alang, Daun Cemara Pensil, dan Rambut Jagung ini nyatanya memberikan hasil yang positif dan menunjukkan potensi yang besar untuk dikembangkan kedepannya, sehingga diharapkan ketergantungan Indonesia terhadap negara lain dapat diatasi, ” tutur Adila selaku Ketua Tim, Senin (15/08/22).
Adila menambahkan bahwa senyawa yang terkandung di dalam Antibiotik Tri-Komoditi memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Hasil pengujian menunjukkan antibiotik Tri-Komoditi memberikan aktivitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan Amoxicillin.
Masruri, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku dosen pembimbing berharap hasil penelitian ini dapat dikembangkan menjadi produk antibiotik siap konsumsi dengan dukungan penuh dari industri farmasi nasional. “Upaya produksi antibiotik berbahan lokal perlu digencarkan untuk menurunkan angka impor Bahan Baku Obat Indonesia, ” ujarnya.
Kombinasi antibiotik Tri-Komoditi dari ketiga bahan lokal termasuk dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 2022 yang berlangsung selama tiga bulan dari Juli hingga September. (barra/baiq/siti rahma)